Saturday, August 27, 2005

Indonesian Rupiah Drops to 3 1/2 Year Low - by Muninggar Sri Saraswati



It was definitely not a "Thank God, it's Friday" week's end for Indonesia as the rupiah suffered another blow with the market seeing the currency close at Rp 10,400 against the U.S. dollar, the lowest since January 2002.

High demand for the greenback, particularly from state oil and gas firm PT Pertamina to pay its oil imports at a time when oil prices are soaring, was blamed mainly by dealers for the rupiah's slump... more

Saturday, August 20, 2005

Indonesia: blackout leaves 120 million people without light

The power shortage hit Java and Bali. Its causes are unknown and President Susilo has called for the intervention of the secret services. The five-hour blackout resulted in the loss of 20,000 megawatts.


Jakarta (AsiaNews/SCMP) – In Indonesia 120 million people were left without electricity yesterday because of suspected technical problems at power stations. President Susilo Bambang Yudhoyono ordered police and secret services to investigate the energy outage which left nearly half the population in the dark and created serious inconveniences, especially for transport and hospital services.

Wednesday, August 17, 2005

Olwis Hepi - kontribusi: Kere Pala Gede

Catatan: Setelah 13 malam dan 14 hari gue berdebat sama si Editor lewat email dan ilmu batin akhirnya dia (dgn berat hati kali) setuju tulisan gue boleh masuk di web site ini. Gue bilang isi boleh ringan angin-anginan asal enak dibaca and ada isi. Dia bilang BUKTIIN! Gue jawab ok, ini dia sumbangan PERDANA aku! bertepatan dengan perayaan 17 Agustus. Mudah2an ada yg suka, jadi gue di-izinkan nulis lebih banyak.

OLWIS HEPI (baca loudly dengan ejaan Indonesia)
Saya mencintai Indonesia {baca: Jakarta} beserta segala kekacauan dan kembang kempisnya. Saya cinta Rupiah walau lagi di-injak2 sama Dollar dan Euro. Dan saya OLWIS HEPI. Meni Hepi tu Kam.

Bagaimana bisa?? Coba baca email2 yg jumlahnya ratusan tiap bulan di SMAK1-1985@yahoogroups.com, rata2 pada berusaha melucu [walau kebanyakan nggak lucu sama sekali]. HA HA HA!! Dan tidak ada tanda2 pada mau berontak atau melepaskan diri dari Indonesia.Malahan ada beberapa engko2, eh.. maksudnya kawan2 kita, yg pernah sekolah dan kerja di negeri George Bush dengan bangganya bilang enakan di Indo [tepatnya Jakarta]. Sampe2 si engko satu ini melepas green cardnya. Rasa HEPI-nya T I N G G I buaaanget.

GILa atau SINTing tuh?? Saya rasa bukan dua2nya. Mau nanya, di negara mana ada soto Betawi atau soto kaki embek2 [kambing] yg seenak di warteg Pintu Air? Di negeri mana, kalo jadi konglomerat di-sanjung2... walau hasilnya dari cipua sana cipua sini? Tunjukin dinegara lain mana ada pembantu2 yg kerja 7 hari seminggu, 17 jam sehari, dari jam 5 pagi sampe 10 malam, dibayar 250 ribu sebulan dan selalu rajin melayani dan bersihin rumah? ??? A Y O____J A W A B???

Jadi konklusi saya, gimana mungkin kita2 yg di Indonesia nggak OLWIS HEPI? Gitu aja tulisan ini. Dirgahayu ke 60. Hidup Indonesia.

OK, ok, ok. Tolong dikomentari. Taruh pendapat anda di ujung bawah kanan (klik 2X). Kalau tidak ada komentar dari pembaca, karir saya di web site ini bakal ditebas sama om Editor.

Tuesday, August 16, 2005

Health Workers Go Door-To-Door to Ensure Children Got Polio Vaccination

Walking up a rocky dirty path past weathered bamboo huts, government health workers and UNICEF doctors searched Wednesday for what they call the biggest cause of the country's polio outbreak _ unvaccinated children.

They found 15 youngsters resting in the shade along with their mothers, most of whom said they were either too scared to get their children vaccinated, or sick with fever, chills and headaches.
more ..