Catatan: Setelah 13 malam dan 14 hari gue berdebat sama si Editor lewat email dan ilmu batin akhirnya dia (dgn berat hati kali) setuju tulisan gue boleh masuk di web site ini. Gue bilang isi boleh ringan angin-anginan asal enak dibaca and ada isi. Dia bilang BUKTIIN! Gue jawab ok, ini dia sumbangan PERDANA aku! bertepatan dengan perayaan 17 Agustus. Mudah2an ada yg suka, jadi gue di-izinkan nulis lebih banyak.
OLWIS HEPI (baca loudly dengan ejaan Indonesia)
Saya mencintai Indonesia {baca: Jakarta} beserta segala kekacauan dan kembang kempisnya. Saya cinta Rupiah walau lagi di-injak2 sama Dollar dan Euro. Dan saya OLWIS HEPI. Meni Hepi tu Kam.
Bagaimana bisa?? Coba baca email2 yg jumlahnya ratusan tiap bulan di SMAK1-1985@yahoogroups.com, rata2 pada berusaha melucu [walau kebanyakan nggak lucu sama sekali]. HA HA HA!! Dan tidak ada tanda2 pada mau berontak atau melepaskan diri dari Indonesia.Malahan ada beberapa engko2, eh.. maksudnya kawan2 kita, yg pernah sekolah dan kerja di negeri George Bush dengan bangganya bilang enakan di Indo [tepatnya Jakarta]. Sampe2 si engko satu ini melepas green cardnya. Rasa HEPI-nya T I N G G I buaaanget.
GILa atau SINTing tuh?? Saya rasa bukan dua2nya. Mau nanya, di negara mana ada soto Betawi atau soto kaki embek2 [kambing] yg seenak di warteg Pintu Air? Di negeri mana, kalo jadi konglomerat di-sanjung2... walau hasilnya dari cipua sana cipua sini? Tunjukin dinegara lain mana ada pembantu2 yg kerja 7 hari seminggu, 17 jam sehari, dari jam 5 pagi sampe 10 malam, dibayar 250 ribu sebulan dan selalu rajin melayani dan bersihin rumah? ??? A Y O____J A W A B???
Jadi konklusi saya, gimana mungkin kita2 yg di Indonesia nggak OLWIS HEPI? Gitu aja tulisan ini. Dirgahayu ke 60. Hidup Indonesia.
OK, ok, ok. Tolong dikomentari. Taruh pendapat anda di ujung bawah kanan (klik 2X). Kalau tidak ada komentar dari pembaca, karir saya di web site ini bakal ditebas sama om Editor.
Wednesday, August 17, 2005
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment